Pemeluk Agama

Dalam doaku yang khusyuk
Tuhan bertanya kepadaku,
hambaNya yang serius ini,
"Halo, kamu seorang pemeluk agama?"
"Sungguh, saya pemeluk teguh, Tuhan."
"Lho, Teguh si tukang bakso itu
hidupnya lebih oke dari kamu,
gak perlu kamu peluk-peluk.
Benar kamu pemeluk agama?"
"Sungguh, saya pemeluk agama, Tuhan."
"Tapi Aku lihat kamu gak pernah memeluk.
Kamu malah menyegel, membakar, merusak, menjual agama. Teguh si tukang bakso itu malah sudah pandai memeluk.
Benar kamu seorang pemeluk?"
"Sungguh, saya belum memeluk, Tuhan."
Tuhan memelukku dan berkata,
"Doamu tak akan cukup. Pergilah dan wartakanlah pelukanKu. Agama sedang kesepian dan kedinginan.
Dia merindukan pelukanmu."

(Puisi Joko Pinurbo yang dimuat di Kompas, 9 Agustus 2015)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Soto Terenak di Sekitar Kampus UGM versi Aulia

Catatan Perjalanan: Mengunjungi Kampung Baduy

Menengok Kampung Transmigran Jawa di Sorong (1)