Sudahlah, Jangan Menasihati Orang yang Tengah Jatuh Cinta

Judul tulisan saya sangat lugas: sudahlah, jangan menasihati orang yang tengah jatuh cinta. Saya kembali merefleksikan diri saya ketika empat tahun lalu jatuh cinta pada seseorang nan tampan di mata saya. Tinggi badannya di atas saya, berbadan tegap yang rasanya nyaman sekali berada di pelukannya. Sepasang mata yang kecil dan tajam, juga sebuah senyuman dari bibir kecil, semakin membuat wajah itu kian rupawan. Bukan hanya wajah manis rupawan itu yang membuat saya jatuh cinta. Pada sifat-sifat maskulinnya yang mampu membuat perempuan menggelepar. Bagaimana tidak, belum apa-apa saya sudah dihadiahi rangkaian kata apik yang saat jika saat ini saya baca kembali rasanya gombal sekali. Juga pada hadiah-hadiah kecil yang datang kepada saya melalui cara-cara tak terduga: sebatang coklat di dalam tas, sebuket bunga pada perayaan hari jadi, dan sebuah kertas berlambang hati di depan pintu kamar yang saya tak tahu bagaimana bisa ada di sana.

Cukuplah bagi saya mengenang segala hal manis itu. Saya sampai saat ini jelas sudah tidak mengharapkan si pemberi untuk kembali. Biarkan seperti ini.

Waktu itu, dunia yang rasanya indah membuat saya tidak ingin melewatkan sedetik waktupun untuk tidak bersamanya. Teguran dari teman-teman bahkan seperti angin lalu saja. Sudahlah, jangan menasihati orang yang sedang jatuh cinta. Beruntungnya, waktu itu cinta saya tidak bertepuk sebelah tangan.

Lalu, bagaimana menasihati orang yang jatuh cinta dan bertepuk sebelah tangan?

Saya sadar, sekarang saya menjadi bagian dari kelompok manusia ini. Saya berhenti untuk bersikap sentimen pada orang-orang yang bebal untuk tidak jatuh cinta pada orang yang tidak menyukainya. Bukan apa-apa. Orang yang jatuh cinta seringkali menautkan hatinya pada apapun. Ia cenderung merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan harapannya.

Sudahlah, mungkin sikap empati: bagaimana rasanya jika kita berada di posisi mereka?

Tapi, sudahlah, jangan menasihati orang yang tengah jatuh cinta. Karena nasihatmu hanya akan dianggap gunting yang memutuskan simpul mimpinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Soto Terenak di Sekitar Kampus UGM versi Aulia

Catatan Perjalanan: Mengunjungi Kampung Baduy

Menengok Kampung Transmigran Jawa di Sorong (1)